Cari Blog Ini

Minggu, 08 September 2013

Arti Sebuah Kehidupan

Arti Sebuah Kehidupan

Terngiang dalam benak-ku, tentang sebuah tanya, “Apakah Arti Kehidupan itu?” Mungkin juga pertanyaan itu ada dan hinggap di dalam benak banyak orang. Ingin kutau jawabanya, ingin ku-urai maknanya, agar Hidup-ku terasa lebih bermakna.

Dalam perjalanan waktu Hidup-ku, mungkin telah kutemukan jawaban atas Pertanyaan-ku itu, walau mungkin juga belum tentu bisa diterima oleh orang lain, namun setidaknya bisa aku jadikan jawaban untuk diriku sendiri.

Jawaban atas Pertanyaan itu ada di Game Tetris yang beberapa waktu ini sering aku mainkan dikala aku berusaha membunuh waktu senggang-ku. Mungkin terdengar agak sedikit aneh bagi orang lain, akan tetapi setelah sekian kali, mungkin ratusan bahkan ribuan kali memainkan Game tersebut, secara berangsur-angsur aku menyadari bahwa lembaran halaman Game Tetris itu ibarat cerminan lembaran Kehidupan diriku.

Bagaimana mungkin permainan Game Tetris memberikan jawaban atas Pertanyaanku itu? Mungkin itu yang ada di dalam hati-mu saat memebaca tulisan ini. Namun begitulah adanya, setelah memainkan berulang kali, aku seolah berkaca pada Kehidupan-ku disitu.

Saat kunyalakan Game itu, ibaratnya terlahirlah sebuah Kehidupan, entah kehidupan-ku, atau kehidupan-mu, atau kehidupan siapa saja yang akan memainkanya. Ini adalah lembaran pertama dari kehidupan setiap makhluk hidup, (wusahhh dalam amat yak, hehehe,,,)

Dan mulai dari saat itu waktu-pun berdetak sebagai penanda Hidup dan Mati atas Permainan itu (dalam hal ini kita asumsikan sebagai jatah waktu yang diberikan Gusti Allah bagi Hidup Kita). Hal ini bisa diibaratkan adalah saat kita terlahir hingga ajal menjemput nanti, atau bahasa keren inteleknya adalah Kelangsungan Hidup kita ( Our Lifetime) atau waktu hidup kita di Dunia. (hmmmm mudeng ga yuaaa,,,)

Lalu terpampang halaman puzzle – puzzle Game Tetris yang harus kita tata, harus kita atur, harus kita kelompok-kan sesuaikan dengan aturan dan ketentuan dari puzzle itu sendiri agar kita mendapatkan poin atas tertatanya puzzle tersebut. Hal ini bisa kita ibaratkan bahwa lembaran pertama Kehidupan dari masing-masing diri kita dari saat lahir telah ditentukan patern-nya atau pola-nya oleh Gusti Allah, dengan tampilan yang tentu saja berbeda satu sama lain. Namun hakekatnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menata puzzle – puzzle kehidupan kita sendiri untuk mendapatkan nilai atas hasil penataan tersebut. Hasil dari penataan puzzle dalam lembaran hidup kita, akan dinilai dan dicatat oleh Gusti Allah sebagai sesuatu yang mungkin kita kenal dengan sebutan nilai Pahala atau nilai Ibadah atau Nila Tambah dalam mengisi Kehidupan kita atau apapun sebutanya silahkan saja monggo kerso. (tambah ra mudeng aku,,,,)

Lucunya kita tidak pernah tau apa yang akan datang kemudian atau yang akan kita terima atau yang akan diberikan oleh pemainan game itu disaat kita sedang menata puzzle tersebut dalam lembaran kehidupan kita. Mungkin saja yang datang atau yang diberikan pas sesuai dengan apa yang kita butuhkan disaat itu, namun seringkali yang datang atau yang diberikan adalah sesuatu yang diluar dugaan atau harapan kita. Pada saat itu biasanya aku menahan atau menghela nafas dan melontarkan kata makian dengan geram. Begitupun dalam kehidupan nyata kita, adalakanya kita diberikan sesuatu yang pas sesuai dengan yang kita harapkan, namun seringkali pula kita diberikan sesuatu yang menurut kita hanya menambah kepedihan atau menambah beban dalam hidup. Semua itu diluar kemampuan kita. Namun tentu apa yang diberikan mempunyai makna dan kegunaan tersendiri dalam mengisi lembaran kehidupan kita, walau kegunaan itu tidak langsung dan serta merta bisa kita terima.

Setelah menghela nafas dan mencaci dengan geram, permainan pun seolah semakin sulit dan rumit dengan bertambahnya puzzle yang baru yang tidak seperti kita inginkan, sementara waktu terus berjalan dan semakin sempit. Dalam kondisi seperti itu ingin rasanya aku berteriak dan melakukan apa saja agar puzzle yang datang sesuai dengan harapan-ku. Kita dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan, dalam keadaan yang sangat kritis, dimana kita bertarung dan berpacu dengan waktu hidup kita, sementara persoalan yang datang silih berganti harus kita selesaikan dan harus dilakukan dengan menata satu per-satu sesuatu yang berantakan dan tidak teratur itu. Dalam kehidupan nyata pun kita seringkali menjumpai hal semacam itu bukan??? (mulai agak mudeng dikit dah,,,)

Namun sering pula saat aku sedang fokus menata puzzle yang lain, tiba-tiba datang keajaiban atau bonus atau tambahan waktu yang tidak terduga dan diluar dugaan, yang mana sangat bermanfaat agar kita tetap bisa terus memainkan Game. Nah loh, dalam kehidupan kita juga kita sering menjumpai keberuntungan seperti itu bukan? Apakah namanya itu? Faktor Luck (keberuntungan)? Ataukah bonus atas kerja keras kita dalam menata puzzle dalam lembaran kehidupan kita? Monggo diartikan sendiri saja ya, disesuaikan dengan lembaran kehidupan masing-masing. (hmmm iya juga sich,,, tapi masih agak blank nih,,,)

Lembaran Game pertama pun dapat aku selesaikan dan terlihat bonus tambahan waktu hidup serta nilai-ku telah melampaui batas target yang ditentukan. Jelas aku rasakan ada perasaan lega dan puas atas pencapaian itu namun terbungkus dalam senyum kecut, karena tangan pegel, dan mata yang berair karena kering. Dan level permainan berikutnya pun terbentang dengan lembaran yang baru lagi, terulang lagi seperti sediakala pertama kali memulai permainan, namun untuk tahap atau level yang lebih tinggi. Ini membuat aku berpikir bahwa penataan puzzle kehidupanku telah berubah, dari lembaran pertama ke lembaran berikutnya, dengan puzzle atau warna kehidupan yang berbeda, dengan target yang berbeda, dengan kesulitan yang lebih disbanding sebelumnya. Pada setiap pencapaian atas apa yang kita kerjakan hingga kita bisa menuju ke jenjang selanjutnya sangatlah penuh dengan perjuangan, baik waktu, tenaga dan pikiran serta materi, namun juga memberikan rasa puas atas pencapaian kita. (asiiikk naik level nih yeee,,,)

Berulang dan berulang lagi pemainan itu aku mainkan, puzzle demi puzzle ditata dan disusun serta dikelompok-kan demi mencapai target nilai dan waktu yang telah ditentukan, jelas menghabiskan waktu-ku, menguras tenaga-ku, memeras pikiran dan akal-ku, menyedot seluruh daya upaya dan usaha-ku, namun dengan keteguhan dan tekad serta semangat yang kuat, perjuangan dan pengorbanan itu, mebuahkan hasil dengan secara perlahan-lahan level demi level-pun terlampaui dengan penuh tetesan keringat, darah dan airmata, hingga akhirnya permainan harus berhenti pada titik tertentu karena batas waktu hidup permainan itu pun habis sudah alias Game Over… Itulah batas yang tidak bisa aku tolak atau hindari, batasan waktu hidup telah membawaku menuju pencapaian teratas sejarah-ku dalam pencapaian level pada pemainan game itu.

Terlihat muncul papan skor dan tiga bintang bersinar atas seluruh permainan-ku dari awal hingga akhir. Itulah pencapaian tertinggi-ku saat itu. Dan aku pun puas, karena telah berhasil mencapai batas waktu dengan perolehan yang bisa dibilang sangat gemilang. Akhirnya lega juga, setelah sekian lama berjibaku dalam permainan, namun terbayar saat kita dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditentukan. Puas dan Lega terasa mengaliri seluruh nadi yang mengalirkan darah dalam diriku. Bersyukur karena telah dapat menyelesaikan semuanya dengan gemilang. Terima kasih Game Tetris, karena telah memberikan jawaban atas pertanyaaku akan “Apakah Arti Kehidupan itu?”

Yang dapat aku tangkap dan maknai dari semua ini adalah aku akan tetap terus berusaha menyelesaiakan segala sesuatu yang datang dan ada dihadapanku, dengan sebaik-baiknya, dengan segala daya upaya yang aku punya, serta tetap berharap yang terbaik akan datang dan diberikan bonus ekstra dalam melakoni kehidupan-ku, tanpa aku harus berkeluh kesah apalagi menyerah, jalani saja, nikmati saja, dan tak lupa bersyukur kepada Gusti Allah.


Tulisan ini didedikasikan untuk anak-anak-ku tercinta (Albarofi Fierelio Kinandes Sumarsono, Viorel Kinesia Sumarsono, Muhammad Rista Sumarsono) agar selalu optimis serta pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan serta tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Gusti Allah atas apa yang kita terima sekarang ini .




4 komentar: