Cari Blog Ini

Kamis, 30 Januari 2014

Perjalanan Umroh ke Baitulloh

بسم الله ارحمن ارحيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Peyayang,,,

Jika dan hanya jika semua ini bisa terwujud semua hanya karena atas Ijin dari Engkau ya Allah, Dzat yang memberi Kasih dan Sayang kepada saya sebagai Hamba-Nya, dan hanya oleh karena Pertolongan Engkaulah saya dapat menghadap ke Baitulloh guna melaksanakan Umroh pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 10 Januari 2014.


Di Kantor

Sujud Syukur dan ucapan Terima kasih yang tak terkira kepada-Mu kupanjatkan ya Allah, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat datang ke Baitulloh guna memenuhi panggilanmu ya Rob. Niscaya apabila tanpa campur tangan-Mu saya tiada daya kekuatan apapun untuk bisa sampai ke sana.

Masih teringat jelas bagaimana Pertolongan-Mu dan Panggilan-Mu melancarkan niat dan tekad saya untuk dapat menuju ke Baitulloh. Mulai dari kemudahan dalam membuat Passport Khusus Umroh, Visa hingga keringanan pembayaran pendaftaran ke Travel Biro Perjalanan Haji dan Umroh yang menurut saya sangat fantastis dan tidak akan pernah bisa terjadi apabila tanpa campur tangan serta Pertolongan Engkau wahai Dzat yang Maha Welas dan Asih.

Teringat bagaimana mudahnya saya membuat semua dokumen yang diperlukan itu, serta kemudahan pembayaran biaya untuk pergi Umroh menghadap ke Baitulloh.
Begitu kuat niat saya untuk menuju ke Baitulloh, hingga saya tiada memikirkan apapun kecuali hanya fokus untuk dapat datang memenuhi Panggilan-Mu ya Allah.

Passport di tangan dalam waktu seminggu, lalu saya apply visa dan ticket, dan hanya dalam waktu hanya 2 hari saja saya telah menerima kembali Passport + Visa + Ticket perjalanan Umroh menuju Baitulloh. Sungguh sangat fantastis dan luar biasa apa yang saya alami ini. Dan banyak teman-teman saya yang tidak percaya akan hal tersebut. 

Terlontar komentar dari teman-teman;
"Ga salah denger Lu mau Umroh???"
"Lu beneran mau Umroh??"
"Lu udah Insyaf ya sekarang??"
"Sejak kapan Lu Insyaf??"
"Masa cepet banget sih ngurus dokumennya? Biasanya kan ribet banget tuh urus birokrasi sana-sini???"
"Semoga kamu bener-bener telah Insyaf deh,,,"
Dan masih banyak komentar lainnya yang tidak bisa saya tuliskan disini semua. 
Dari semua komen teman-teman kepada saya hampir semuanya terkaget-kaget mendengar kabar saya mau berangkat Umroh.

Semua komentar itu tidak menggoyahkan niat saya untuk tetap pergi berangkat menuju ke Baitulloh.
Justeru semua itu membuat semangat saya menjadi semakin menggebu, semua itu bagaikan dopping bagi kebulatan tekad saya. Yakin dan yakin, fokus dan fokus hanya ada fikiran untuk beribadah di dalam benak saya. Dan tiada mempedulikan apapun kecuali prepare mempersiapkan diri serta semuanya.

Adapula cerita yang agak menakutkan dan sedikit miring, yang sempat membuat sedikit down semangat saya, bahwa disana nanti kita akan mendapatkan balasan atas apa yang pernah kita lakukan pada masa lampau. Hiks,,, waduh,,, gubraaakkkkk,,, berbagai macam fikiran jelek terlintas dan menghantui saya,,, terlintas begitu banyak kesalahan dan dosa yang telah saya perbuat selama ini, hiks, hiks, hiks,,,
Namun pada akhirnya saya buang jauh-jauh semua bayangan buruk itu dan membulatkan niat dan tekad bahwa apapun resiko yang akan saya hadapi di sana nanti maka akan saya hadapi dengan hati yang berserah diri hanya kepada Allah semata.

Maka pada tanggal 31 Desember 2013, saya bersama Jemaah lainnya menuju ke Bandara Soetta untuk berangkat menuju ke Baitulloh. Total jumlah Jemaah yang berangkat bareng bersama dengan saya ada sekitar 49 orang, ada yang dari sekitar Jakarta, Depok, Sawangan, Bekasi, bahkan dari Tegal dan Purbalingga, Jawa Tengah. Jadwal pemberangkatan kami adalah pukul 02:30 menggunakan Maskapai Penerbangan Saudi Arabia. Namun karena alasan teknis Pesawat delay hingga pukul 05:30 kami baru bisa terbang.


Coba Pake Udeng, hehehe

Alhamdulillah perjalanan kami lancar dan setelah terbang direct flight sekitar 9 jam lamanya sampailah kami di Bandara King Abdul Azis, kota Madinah. Berhubung selisih waktu antara Jakarta dengan Madinah adalah 4 jam lebih cepat kita, maka kami sampai di Madinah sekitar pukul 14:00 waktu Jakarta dan pukul 10:00 waktu Madinah.
Dan jemputan Bus telah menunggu kami untuk selanjutnya membawa kami menuju ke Hotel yang telah disiapkan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.

Perjalanan dari Bandara King Abdul Azis ke Hotel tidak sampai 30 menit, sampailah kami di Hotel Asawer Kartaj, yang letaknya tidak begitu jauh dari Masjid Nabawi, tepatnya di samping Masjid Ali, dan dekat dengan pintu gerbang (gate) 7C Masjid Nabawi. Alhamdulillah akhirnya kami telah sampai di Kota Madinah dan lalu kami beristirahat sejenak guna melepas kepenatan serta jet lag setelah 9 jam terbang dari Jakarta - Madinah.

Namun seolah hati dan jiwa ini tiada mau tau dan tiada peduli akan kepenatan jasmani, sehingga begitu selesai beres-beres kamar, kami langsung menuju ruang makan yang telah disiapkan yang mana masakan yang dihidangkan adalah masakan khas Nusantara. Selesai makan kami langsung bersuci dan menuju ke Masjid Nabawi untuk melakukan Ibadah Sholat Dzuhur di Masjid Nabawi.

Dari Hotel tempat kami tinggal terlihat jelas kemegahan Arsitektur Masjid Nabawi, terlihat menara tinggi menjulang dan payung-payung raksasa bermekaran di halaman Masjid, Subhanalloh sangat indah sekali, kami berjalan bersama rombongan menuju Masjid Nabawi, melalui Gerbang No. 7C, begitu Megah dan Indah nampak Masjid Nabawi, halaman yang luas dan bersih, tertata dengan sangat rapi, terlihat banyak sekali manusia berbondong-bondong bergegas untuk datang, Masjid dimana disitulah terletak Makam Rosululloh dan Raudhoh yang akan diangkat oleh Allah menuju Sorga dan akan menjadi saksi kita di akhirat kelak.


Halaman Masjid Nabawi

Memasuki Masjid Nabawi terasa sangat damai dan adem hati ini, karpet tebal harum mewangi, interior sangat Megah dan Anggun, terimalah sujud syukur kami ya Allah, atas segala kemudahan yang telah Engkau berikan kepada kami sehingga kami dapat datang ke Masjid Nabawi dan melakukan Ibadah, semoga Engkau terima Amal Ibadah kami dan persatukanlah kami dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti, Amiin ya Robbal 'Alamiin.

Setelah menunaikan Ibadah Sholat berjamaah, maka tujuan kemudian adalah menuju Raudhoh dan berziarah ke Makam Rosululloh. Lokasi Raudhoh dan Makam Rosululloh tepat di Pengimaman Masjid Nabawi, dan kondisi atau situasi menuju kesana sangatlah padat dan penuh sesak bejubel oleh Jemaah dari seluruh penjuru dunia yang juga mempunyai tujuan dan keinginan yang sama, yaitu Sholat Sunnah 2 Rakaat dan berdoa di Makam Rosululloh. Alhamdulillah saya diberi kemudahan untuk dapat melakukan Sholat Sunnah 2 Rakaat di depan Mimbar yang dulu untuk Berkhotbah Rosululloh. Yang mana tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut mengingat begitu padatnya pengunjung dan saling berdesak-desakan antara sesama Jemaah dari seluruh dunia. Subhanalloh Barokalloh, saya dapat sujud di Tanah Sorga (Raudhoh). Semua semata karena hanya atas Ijin dan Pertolongan dari Allah.

Di sebelah kiri Masjid Nabawi, tepatnya setelah kita keluar dari Raudhoh dan Makam Rosululloh, terdapat Pemakaman para Sahabat dan juga untuk Umum yang disebut Baqi. (Jemaah dari mana saja yang meninggal di Madinah akan di kuburkan di Baqi). Tidak sedikit Jemaah yang ingin meninggal dan dikubur disana, mengingat setiap habis Sholat Fardu berjamaah, selalu diiringi dengan Sholat Mayit berjamaah pula. Bisa dibayangkan kan betapa indahnya meninggal dan dikuburkan disana? Dikubur bersama para Sahabat dan dekat dengan Makam Rosululloh serta para ahli Sorga lainnya?Dan yang mendoakan para almarhum adalah orang dari seluruh dunia. Setiap habis Sholat Fardu, 5 kali dalam sehari dan begitu terus menerus tiada putus hingga hari Kebangkitan nanti. Subhanalloh...


Raudhoh

Hari berikutnya kami melakukan City Tour di Kota Madinah, antara lain kami mengunjungi:
Masjid Quba, Masjid Qiblat 'Ain, dan Masjid-Masjid bersejarah lainnya di sekitar Kota Madinah, lalu Jabal Uhud (tempat terjadinya perang uhud), dan tidak ketinggalan dan yang paling banyak ditanya oleh Jemaah adalah belanja di Kebun Kurma. City Tour ini memang termasuk dalam Paket Umroh yang diberikan kepada para Jemaah yang pergi berangkat Umroh menggunakan Jasa Travel kami.

Selama 3 (tiga) hari lamanya kami berada di Kota Madinah, Kota yang Indah, tertata dengan rapi dan berpenduduk sekitar 2.000 jiwa ini, dan adalah Kota yang dimintakan oleh Rosululloh untuk menjadi Kota Haram seperti halnya Kota Mekah. Tibalah saat perpisahan, begitu sedih terasa di dalam hati, mengingat selama 3 hari kemaren kami selalu ber-Itikaf dan ber-Ibadah di Masjid Nabawi, namun dikarenakan keterbatasan waktu maka kami harus berpisah dan meninggalkan Kota Madinah, karena kami akan menuju Kota Mekkah dan melakukan Umroh yang ke-1 (pertama).

Prepare dan beres-beres, lalu kami mandi Ihrom, dan bersuci, serta mengenakan pakaian Ihrom untuk selanjutnya kami bersama-sama para Jamaah lainnya menaiki Bus menuju ke Bir Ali, perjalanan dari Kota Madinah menuju Bir Ali sekitar 30 menit, untuk mengambil Miqot dan menuju ke Mekah untuk melakukan Umroh yang ke-1 (pertama). Sesampainya di Bir Ali kami bersuci lagi, dan sholat sunah 2 rakaat, lalu kembali ke Bus dan niat Ihrom serta Umroh bersama-sama, maka mulai dari niat itu hingga nanti kita Thawaf dan Sa'i serta Tahalul, berlakulah ketentuan Umroh.


Rombongan Jemaah Siap Berangkat

Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Mekah yang ditempuh dengan waktu sekitar 5 - 6 jam. Dan sampailah kami di Kota Mekah, rombongan kami menuju dan akan tinggal Hotel Rehab, dimana kami akan tinggal selama 4 (empat) hari di Kota Mekah. Kondisi saat itu sekitaran lokasi sedang ada perubahan dan renovasi Hotel-hotel. Banyak Hotel yang di robohkan lalu mungkin akan dibangun hotel yang baru lagi. Demikian pula dengan Masjidil Haram yang terlihat sedang banyak sekali menara derek katrol bekerja tiada henti (kecuali pas waktu Sholat) disekitar Masjidil Haram.
Hotel tempat kami menginap termasuk deretan terdepan setelah Grand Zam-zam (Hotel Bintang Lima) yang sangat Masyhur, terlihat jelas ada Jam besar sekali di tower tersebut yang berwarna hijau.

Bongkar koper dan memasuki kamar masing-masing serta tak lupa makan dan lalu kami berkumpul bersama untuk menuju Masjidil Haram guna melakukan Thawaf, Sa'i dan Tahalul. Terlihat begitu antusias para Jemaah baik yang tua maupun yang muda berjalan beriringan bersama menuju Masjidil Haram menggunakan kain Ihrom. 
Terlantun bersama dari Muthowif dan Jemaah: "Labaik allohumaa labaik, labaik kala syarikalakalabaik, innal hamda wanikmatala, walmulkala syarikala",,, begitu berulang dan tanpa disadari merinding bulu roma mendengar lantunan para Jemaah dan Muthowif.

Lalu kami memasuki Masjidil Haram, dari pintu 1, atau dinamakan pintu King Abdul Azis. Bersama rombongan kami Thawaf mengelilingi Ka'bah, terdengar Muthowif dan Jemaah mengumandangkan, "Subhanalloh walhamdulillah, wala illahailalloh huwallohu akbar, wala haula, wala kuata, illabillahil 'aliyil adzim". Begitu sampai pada lampu Hijau maka kami berhenti dan melafazkan kalimat, "Bismillahi allohu akbar" dan mengangkat tangan kanan serta melambai kepada Hajar Aswat. Begitu seterusnya hingga kami melakukan 7 kali putaran Thawaf mengelilingi Ka'bah.

Setelah selesai Thawaf kami berkumpul di belakang Makom Ibrahim (prasasti bekas telapak kaki Nabi Ibrohim AS) untuk melakukan Sholat Sunah 2 rakaat. Maka disinalah Doa kita Insya Allah akan diijabah oleh Allah, dan untuk selanjutnya kami menuju ke tempat Sa'i. Setelah melakukan Sa'i sebanyak 7 (tujuh) kali juga maka kami berkumpul untuk melakukan Tahalul atau potong rambut. Setelah Tahalul maka selesailah Umroh kita yang ke-1 (pertama).

Lalu kami kembali ke Hotel untuk beristirahat. Tidak ada waktu lama untuk beristirahat lalu kamipun telah terbangun dan bergegas menuju ke Masjidil Haram lagi untuk beribadah Sholat Shubuh. Baik di Masjid Nabawi maupun di Masjidil Haram Sholat Shubuh adalah jam 06:00 pagi. Pun demikian dengan Sholat Maghrib adalah jam 06:00 sore. Jadi teringat hari pertama di Kota Madinah kami mengira bahwa Sholat Shubuh adalah sekitar jam 04:15, maka kami bergegas ke Masjid Nabawi pada pukul 03:00 dini hari untuk Sholat Sunah dan Itikaf di Masjid sambil menunggu Shubuh. Ternyata Sholat Shubuh dilakukan pada pukul 06:00 pagi, Alhamdulillah ada Hikmahnya, yaitu bisa Itikaf lama di dalam Masjid Nabawi, hehehe...

Hari berikutnya kami melakukan City Tour di seputaran Kota Mekah, yang antara lain adalah:
Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Musdzalifah, Mina, Gua Hiro dan lalu kami mengambil Miqot lagi untuk melakukan Umroh yang ke-2 (kedua) kalinya. Dan kamipun melakukan Thawaf lagi, Sa'i lagi dan Tahalul lagi. Nah untuk Umroh yang ke-2 ini kita bisa Badal kan untuk almarhum keluarga kita. Misal bagi orang tua, kakek atau nenek, om tante, pak dhe bu dhe, atau sanak family kerabat kita yang ingin kita Badalkan. Atau bisa saja kita meminta bantuan Muthowif untuk melakukan Badal atas nama almarhum dengan membayar sejumlah biaya tentunya, biaya Badal Umroh sekitar 250 real. Atau kalau di rupiahkan sekitar 250 x 3.500 = Rp. 875.000,-


Tahalul

Tak terasa begitu cepat waktu berlalu disana, setiap hari rutinitas kami adalah Ibadah dan Ibadah. Di dalam hati hanya ada niat dan tekad yang kuat untuk fokus Ibadah dengan Khusu dan berdoa agar diberi kesempatan lagi untuk dapat pergi ke Baitulloh lagi, lagi, lagi dan lagi...  
Ya Allah berilah saya kesempatan untuk datang lagi ke Baitulloh sesering mungkin selama sisa hidup hamba, betapa sejuk hati ini, betapa tenteram jiwa ini, lupakan segala urusan Duniawi, hanya ada satu tujuan yatu Ibadah kepada Allah dengan berserah diri sepenuhnya dan hanya mengadukan segala urusan kepada Dia yang Maha Tau, Dia yang Maha Welas lan Asih atas diri hambanya.
Tiada nampak rasa letih disana, walau Jasmani kita diforsir karena kurang istirahat, namun tidak ada rasa letih sedikitpun terlihat dari wajah-wajah calon penghuni Sorga. Yang ada adalah niat dan tekad bagaimana caranya agar banyak-banyak beribadah di dalam Masjidil Haram. Linangan derai airmata menjadi saksi akan Taubatan hamba atas segala dosa yang pernah dilakukan, dan sepulangnya nanti semoga menjadi hamba yang lebih ber-Taqwa dari sebelumnya, peningkatan ke-Taqwaan diri kita adalah tolok ukur akan Ibadah Umroh kita. 

Menyerahkan segala urusan kita hanya kepada Allah, Tulus beribadah, Ikhlas, Tawakal, dan senantiasa Bersyukur atas Nikmat yang kita terima, kita sebagai manusia hanya diwajibkan untuk berusaha semaksimal kemampuan kita, adapun hasil akhir adalah kita serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di alam semesta raya ini. 
Maha Besar Allah atas segala yang ada di alam semesta. Begitu kecilnya diri kita, hanya bagai debu di alam raya ini. Lihatlah foto-foto galaksi baik galaksi Bimasakti maupun Andromeda. Betapa bumi yang kita pijak ini yang terlihat oleh kita sangat besar ini adalah tidak ada apa-apanya, hanya bagaikan sebutir debu bila dilihat secara keseluruhan dalam satu gugusan galaksi.

Subhanalloh,,,
Maka dari itu tiadalah kita boleh bersombong atas apa yang kita punya di dunia.
Bahwa apa saja yang kita miliki di dalam dunia hanyalah titipan amanah dari Allah semata. Dan kapanpun Allah dapat mengambilnya dari kita, tanpa kita mempunyai kekuatan dan daya untuk mempertahankan apa yang kita miliki itu.
Dan pada saat sakaratul maut menjemput, maka semua yang kita miliki di dunia tiada akan kita bawa ke dalam liang lahat kita. Hanya selembar kain kafan, beberapa jajaran papan, dan bongkahan tanah liat menghimpit jasmani kita yang telah mati ditinggal ruh kita.
Lalu apa yang akan kita bawa di dalam kubur kita????
Hanya amalan soleh yang bisa menemani kita, bukan kekayaan harta benda dunia.


Selesai Thawaf

Untuk itu maka, marilah kita luangkan waktu kita untuk dapat datang menghadap Allah ke Baitulloh.
Mari kita sisihkan rizki kita untuk dapat membiayai kita menuju ke Baitulloh, guna memenuhi panggilan Allah. Bahwa kita seharusnya malu, untuk membeli dunia kita memperjuangkan sedemikian hebat, hutang sana hutang sini, kredit sana kredit sini, demi suatu barang duniawi yang jelas tidak akan menemani di saat kita mati nanti.
Namun kita tidak pernah memperjuangkan panggilan Allah untuk datang ke Baitulloh.
Apakah kita pantas meminta Sorganya Allah saat kita tiada pernah berjuang untuk datang memenuhi panggilan Allah???
Apakah kita pantas meminta kebaikan di dunia maupun di akhirat, namun kita mengabaikan panggilan Allah???
Yuk mari mulai saat ini kita jadikan Baitulloh menjadi tujuan dalam hidup kita, perjuangan kita, dan manjadi tolok ukur akan ke-Taqwaan kita kepada Allah SWT.

Semoga tulisan ini bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan.
Masukan yang membangun dari pembaca yang budiman akan sangat saya hargai dengan setulus hati.

Baitulloh Travel Haji dan Umroh
Tlp : 021-7272426
Fax : 021-7866456
Mobile : 08111558169 / 081584197950
Skype: almugada
Email: info@baitulloh.com
Website: www.baitulloh.com

Dukungan kepada BAITULLOH Travel HAJI &UMROH diberikan oleh:

- Republik Dakwah Indonesia
- Ustadz Peduli Umat
- Pengemis Berkah
- Azzam Hikmah
- Manhajus Sholihin
- PT. Azzam Al Baesuni
- PT. Sinar Sejahtera Bersama
- PT. Rista Albanes
- Matoa Corner Studio