Search This Blog

Sunday, March 31, 2013

Kabut pagi selimuti Jerami

Melangkah menuju tengah sawah, terasa dingin kabut menembus kulit,
Kuhirup dingin udara pagi ini, dengan penuh semangat,
Terlihat samar disana, Pak Tani mengayunkan cangkulnya,
Terlihat samar disana, beberapa kerbau asik memakan rumput di pematang
Pagi di sini, jauh lebih asik, bila dibandingkan dengan pagi di sana
Aku lebih bisa menikmati pagi di sini
Bersama aroma jerami
Bersama kerbau Pak Tani

Pati, 31 Mar 13

Wednesday, March 6, 2013

Music Studio Matoa Corner

Demi untuk memenuhi kebutuhan akan ruangan bermain Musik, maka dengan semangat dan tekad yang kuat akhirnya dapat terwujud jua sebuah ruangan yang diperuntukkan khusus untuk Bermusik.
Berikut adalah proses pembuatan Studio Musik Matoa Corner dari mulai awal pengerjaan.


Tahap awal proses pembuatan rangka holow

Pada tahap awal adalah penentuan ruangan yang akan kita pergunakan untuk dijadikan sebagai Studio Musik kebetulan ruangan yang saya bikin luasnya adalah 4 x 6 m2, saya rasa cukup lah untuk ruangan bermain musik saya, setelah ditentukan maka tahap berikutnya adalah membuat rangka holow seperti terlihat di gambar.
Rangka bisa terbuat dari kayu (kaso / reng) ataupun besi dengan beragam jenis dan ukuran.
Namun disini saya menggunakan material kayu dengan ukuran 4 x 3 cm dan beli dari toko bangunan dekat rumah saja tidak perlu jauh-jauh.
Untuk ukuran kolom disesuaikan dengan dimensi Gypsum yang akan kita pasang nantinya.
Sebagai contoh ukuran Gypsum adalah 120 x 140 cm2, sehingga rangka yang dibuat berukuran 60 x 60 cm2, sebenarnya bisa juga dengan ukuran 60 x 120 cm2, namun dikarenakan pertimbangan agar lebih kuat dan perkasa maka saya buat dengan ukuran 60 x 60 cm2.


Tahap pelapisan Glass Wool pada rangka holow

Tahapan selanjutnya adalah menempelkan Glass Wool di rangka holow yang sudah dibuat tadi dengan menggunakan paku GRC atau paku Alumunium atau paku tripleks juga tak apa, disini saya kebetulan menggunakan paku grc yang mempunyai kepala paku lebar sehingga dapat mengikat erat Glass Wool.
Nah untuk material Glass Wool saya beli di Tanah abang yang masih gulungan dan dengan harga distributor tentunya, total kebutuhan untuk ruangan dengan luas 4 x 6 m2 dan tinggi 3 m adalah sekitar;
1. 3 x 6 = 2 dinding (kanan-kiri), 18 x 2 = 36 m
2. 3 x 4 = 2 dinding (kanan-kiri), 12 x 2 = 24 m
3. 4 x 6 = 2 dinding (atap dan lantai), 24 x 2 = 48 m
sehingga total kebutuhan adalah = 108 m2
Kalau mau lebih agak gila beli saja lembaran aspal, ada juga kok yang gulungan, kalau aspal dijamin deh makin kedap tuh ruangan, cuma berat dan agak repot memasangnya, perlu tukang yang jago,,,


Tahap penempelan dinding Gypsum

Setelah Glass Wool tertempel rapi semua di rangka holow maka selanjutnya adalah pengerjaan menempel dinding. Material untuk dinding banyak pilihan dari mulai tripleks dengan ketebalan 6mm, Gypsum 10mm, lembaran kerang dengan ketebalan 3mm, kayu papan dengan ketebalan 20mm, silahkan disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing saja. Dari beberapa pilihan yang saya sebutkan, yang paling bagus ya dari lembaran kerang, dijamin suara tidak akan keluar ruangan alias bocor, namun karena pertimbangan kanton akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan lembaran Gypsum saja yang relatif tidak mahal proses pengerjaan hanya menyekrup dan finishingnya tidak ribet cukup diratakan menggunakan kompon gypsum beres dah. Simple banget deh,,,
Nah untuk kebutuhan Gypsum juga harus dihitung, kira-kira sbb:

*Hitungan di atas dikurangi luas lantai saja, sehingga ketemu ukuran = 108 - 24 = 84 m2, tinggal dibagi aja dengan kondisi luas masing-masing lembaran Gypum.
Saya menghabiskan 21 lembar Gypsum untuk membuat Studio ini.


Tahap penempelan Karpet untuk Estetika

Setelah semua dinding terpasangi Gypsum dan sudah difinishing menggunakan kompon sehingga tidak ada lagi celah tersisa karena telah ditutup rapat semua, barulah setelah kering kita lakukan proses penempelan karpet untuk estetika. Untuk karpet saya juga membeli di Tanah Abang tempat saya membeli Glass Wool.
Untuk corak dan warna ada bermacam jenis, nah saya memilih perpaduan klasik (abu-abu dan hitam) untuk menampilan aura yang cool (cieee auraaaa,,,,). Gunakan imajinasi yang setinggi-tingginya dalam hal pemilihan karpet, karena ini adalah lapisan dinding terluar yang sekalian juga sebagai pengisi corak nuansa warna aura di dalam ruangan Studio. Kebutuhan akan Karpet sama dengan kebutuhan akan Gypsum tadi.
Disini saya menggunakan lem Aica Aibon yang diencerkan dengan Herin utuk menempelkan karpet tersebut ke dinding Gypsum. Hati-hati dalam proses ini, selain membutuhkan kesabaran serta ketelitian dalam mengoleskan lem, kandungan solvent dan bahan kimianya dapat membuat pusing kepala, efeknya seperti mabuk, lemas, mual, muntah, mata pedih, dan ga enak banget deh pokoknya.

*Saran:  Gunakan Masker selama proses penempelan dan pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang bagus, gunakan 2 buah kipas angin untuk membantu sirkulasi udara selama proses. Sering-seringlah keluar ruangan maksimal 15 menit berada di dalam ruangan.


Hasil dari kerja keras selama 1 bulan

Setelah menghabiskan waktu sekitar 3 mingguan, maka usai sudah pekerjaan saya dan inilah hasilnya. Cukup lumayan untuk seorang amatir seperti saya, hehehe

Saran:
Jangan lupa juga memikirkan tata letak pencahayaan, tata letak alat, daya listrik, tata letak alat, monitor dan lain sebagainya, sehingga hasilnya akan,,,, "SEMPURNA" seperti yang diinginkan.

Selamat mencoba membuat Studio sendiri di rumah yaaa biar enggak dimarahin ama tetangga dan Pak RT, hahahahaha