Arti Sebuah Kehidupan
Terngiang dalam benak-ku, tentang
sebuah tanya, “Apakah Arti Kehidupan itu?” Mungkin juga pertanyaan itu ada dan
hinggap di dalam benak banyak orang. Ingin kutau jawabanya, ingin ku-urai
maknanya, agar Hidup-ku terasa lebih bermakna.
Dalam perjalanan waktu Hidup-ku,
mungkin telah kutemukan jawaban atas Pertanyaan-ku itu, walau mungkin juga belum
tentu bisa diterima oleh orang lain, namun setidaknya bisa aku jadikan jawaban
untuk diriku sendiri.
Jawaban atas Pertanyaan itu ada
di Game Tetris yang beberapa waktu ini sering aku mainkan dikala aku berusaha membunuh
waktu senggang-ku. Mungkin terdengar agak sedikit aneh bagi orang lain, akan
tetapi setelah sekian kali, mungkin ratusan bahkan ribuan kali memainkan Game
tersebut, secara berangsur-angsur aku menyadari bahwa lembaran halaman Game
Tetris itu ibarat cerminan lembaran Kehidupan diriku.
Bagaimana mungkin permainan Game
Tetris memberikan jawaban atas Pertanyaanku itu? Mungkin itu yang ada di dalam
hati-mu saat memebaca tulisan ini. Namun begitulah adanya, setelah memainkan
berulang kali, aku seolah berkaca pada Kehidupan-ku disitu.
Saat kunyalakan Game itu,
ibaratnya terlahirlah sebuah Kehidupan, entah kehidupan-ku, atau kehidupan-mu,
atau kehidupan siapa saja yang akan memainkanya. Ini adalah lembaran pertama
dari kehidupan setiap makhluk hidup, (wusahhh dalam amat yak, hehehe,,,)
Dan mulai dari saat itu waktu-pun
berdetak sebagai penanda Hidup dan Mati atas Permainan itu (dalam hal ini kita
asumsikan sebagai jatah waktu yang diberikan Gusti Allah bagi Hidup Kita). Hal
ini bisa diibaratkan adalah saat kita terlahir hingga ajal menjemput nanti,
atau bahasa keren inteleknya adalah Kelangsungan Hidup kita ( Our Lifetime)
atau waktu hidup kita di Dunia. (hmmmm mudeng ga yuaaa,,,)
Lalu terpampang halaman puzzle –
puzzle Game Tetris yang harus kita tata, harus kita atur, harus kita
kelompok-kan sesuaikan dengan aturan dan ketentuan dari puzzle itu sendiri agar
kita mendapatkan poin atas tertatanya puzzle tersebut. Hal ini bisa kita
ibaratkan bahwa lembaran pertama Kehidupan dari masing-masing diri kita dari
saat lahir telah ditentukan patern-nya atau pola-nya oleh Gusti Allah, dengan
tampilan yang tentu saja berbeda satu sama lain. Namun hakekatnya mempunyai
tujuan yang sama, yaitu menata puzzle – puzzle kehidupan kita sendiri untuk
mendapatkan nilai atas hasil penataan tersebut. Hasil dari penataan puzzle
dalam lembaran hidup kita, akan dinilai dan dicatat oleh Gusti Allah sebagai
sesuatu yang mungkin kita kenal dengan sebutan nilai Pahala atau nilai Ibadah
atau Nila Tambah dalam mengisi Kehidupan kita atau apapun sebutanya silahkan
saja monggo kerso. (tambah ra mudeng aku,,,,)
Lucunya kita tidak pernah tau apa
yang akan datang kemudian atau yang akan kita terima atau yang akan diberikan
oleh pemainan game itu disaat kita sedang menata puzzle tersebut dalam lembaran
kehidupan kita. Mungkin saja yang datang atau yang diberikan pas sesuai dengan
apa yang kita butuhkan disaat itu, namun seringkali yang datang atau yang
diberikan adalah sesuatu yang diluar dugaan atau harapan kita. Pada saat itu
biasanya aku menahan atau menghela nafas dan melontarkan kata makian dengan
geram. Begitupun dalam kehidupan nyata kita, adalakanya kita diberikan sesuatu
yang pas sesuai dengan yang kita harapkan, namun seringkali pula kita diberikan
sesuatu yang menurut kita hanya menambah kepedihan atau menambah beban dalam
hidup. Semua itu diluar kemampuan kita. Namun tentu apa yang diberikan
mempunyai makna dan kegunaan tersendiri dalam mengisi lembaran kehidupan kita,
walau kegunaan itu tidak langsung dan serta merta bisa kita terima.
Setelah menghela nafas dan
mencaci dengan geram, permainan pun seolah semakin sulit dan rumit dengan
bertambahnya puzzle yang baru yang tidak seperti kita inginkan, sementara waktu
terus berjalan dan semakin sempit. Dalam kondisi seperti itu ingin rasanya aku
berteriak dan melakukan apa saja agar puzzle yang datang sesuai dengan
harapan-ku. Kita dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan, dalam keadaan
yang sangat kritis, dimana kita bertarung dan berpacu dengan waktu hidup kita,
sementara persoalan yang datang silih berganti harus kita selesaikan dan harus
dilakukan dengan menata satu per-satu sesuatu yang berantakan dan tidak teratur
itu. Dalam kehidupan nyata pun kita seringkali menjumpai hal semacam itu
bukan??? (mulai agak mudeng dikit dah,,,)
Namun sering pula saat aku sedang
fokus menata puzzle yang lain, tiba-tiba datang keajaiban atau bonus atau
tambahan waktu yang tidak terduga dan diluar dugaan, yang mana sangat
bermanfaat agar kita tetap bisa terus memainkan Game. Nah loh, dalam kehidupan
kita juga kita sering menjumpai keberuntungan seperti itu bukan? Apakah namanya
itu? Faktor Luck (keberuntungan)? Ataukah bonus atas kerja keras kita dalam
menata puzzle dalam lembaran kehidupan kita? Monggo diartikan sendiri saja ya,
disesuaikan dengan lembaran kehidupan masing-masing. (hmmm iya juga sich,,,
tapi masih agak blank nih,,,)
Lembaran Game pertama pun dapat
aku selesaikan dan terlihat bonus tambahan waktu hidup serta nilai-ku telah
melampaui batas target yang ditentukan. Jelas aku rasakan ada perasaan lega dan
puas atas pencapaian itu namun terbungkus dalam senyum kecut, karena tangan
pegel, dan mata yang berair karena kering. Dan level permainan berikutnya pun
terbentang dengan lembaran yang baru lagi, terulang lagi seperti sediakala
pertama kali memulai permainan, namun untuk tahap atau level yang lebih tinggi.
Ini membuat aku berpikir bahwa penataan puzzle kehidupanku telah berubah, dari
lembaran pertama ke lembaran berikutnya, dengan puzzle atau warna kehidupan
yang berbeda, dengan target yang berbeda, dengan kesulitan yang lebih disbanding
sebelumnya. Pada setiap pencapaian atas apa yang kita kerjakan hingga kita bisa
menuju ke jenjang selanjutnya sangatlah penuh dengan perjuangan, baik waktu,
tenaga dan pikiran serta materi, namun juga memberikan rasa puas atas
pencapaian kita. (asiiikk naik level nih yeee,,,)
Berulang dan berulang lagi
pemainan itu aku mainkan, puzzle demi puzzle ditata dan disusun serta
dikelompok-kan demi mencapai target nilai dan waktu yang telah ditentukan, jelas
menghabiskan waktu-ku, menguras tenaga-ku, memeras pikiran dan akal-ku, menyedot
seluruh daya upaya dan usaha-ku, namun dengan keteguhan dan tekad serta semangat
yang kuat, perjuangan dan pengorbanan itu, mebuahkan hasil dengan secara perlahan-lahan
level demi level-pun terlampaui dengan penuh tetesan keringat, darah dan
airmata, hingga akhirnya permainan harus berhenti pada titik tertentu karena
batas waktu hidup permainan itu pun habis sudah alias Game Over… Itulah batas
yang tidak bisa aku tolak atau hindari, batasan waktu hidup telah membawaku
menuju pencapaian teratas sejarah-ku dalam pencapaian level pada pemainan game
itu.
Terlihat muncul papan skor dan
tiga bintang bersinar atas seluruh permainan-ku dari awal hingga akhir. Itulah
pencapaian tertinggi-ku saat itu. Dan aku pun puas, karena telah berhasil
mencapai batas waktu dengan perolehan yang bisa dibilang sangat gemilang.
Akhirnya lega juga, setelah sekian lama berjibaku dalam permainan, namun
terbayar saat kita dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang telah
ditentukan. Puas dan Lega terasa mengaliri seluruh nadi yang mengalirkan darah
dalam diriku. Bersyukur karena telah dapat menyelesaikan semuanya dengan
gemilang. Terima kasih Game Tetris, karena telah memberikan jawaban atas
pertanyaaku akan “Apakah Arti Kehidupan itu?”
Yang dapat aku tangkap dan maknai
dari semua ini adalah aku akan tetap terus berusaha menyelesaiakan segala sesuatu
yang datang dan ada dihadapanku, dengan sebaik-baiknya, dengan segala daya
upaya yang aku punya, serta tetap berharap yang terbaik akan datang dan
diberikan bonus ekstra dalam melakoni kehidupan-ku, tanpa aku harus berkeluh
kesah apalagi menyerah, jalani saja, nikmati saja, dan tak lupa bersyukur
kepada Gusti Allah.
Tulisan ini didedikasikan untuk
anak-anak-ku tercinta (Albarofi Fierelio
Kinandes Sumarsono, Viorel Kinesia Sumarsono, Muhammad Rista Sumarsono) agar
selalu optimis serta pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan serta tidak
lupa untuk mengucap syukur kepada Gusti Allah atas apa yang kita terima
sekarang ini .