Cari Blog Ini

Selasa, 10 Juni 2014

Bagaimana Memulai Bisnis

Bagaimana memulai Bisnis?
Bagaimana menjadi Sukses dalam Ber-Bisnis?
Bagaimana menjadi Kaya Raya dari Ber-Bisnis?

Banyak orang terjebak dalam pertanyaan tentang bagaimana memulai suatu bisnis yang akan menjadikan kita sebagai orang yang sukses di masa depan yang dipenuhi dengan harta dan menjadi kaya raya secara materi.

Namun semua itu tiada akan pernah terwujud, mengapa?
1.     Kita terlalu banyak memikirkan hal yang belum kita lakukan
2.     Terlalu banyak rasa ketakutan yang tidak beralasan
3.     Tidak memiliki konsep dan arah
4.     Bla, bla, bla
5.    Kurangnya usaha dalam mewujudkanya
Yang terakhir adalah menurut saya pribadi.

Begitu banyak teori dan begitu banyak contoh orang sukses yang bisa anda baca dan pelajari dari segudang artikel, buku dan media.
Semua orang yang sukses mempunyai kiat dan trik tersendiri.
Sehingga jangan terpaku pada teori belaka dan atau cerita dari orang yang sudah sukses, namun ketahuilah bahwa dibalik kesuksesan itu ada proses yang harus dilewati dan proses itu tidaklah mudah, proses itu tidaklah indah, proses itu banyak pahit dan getirnya.

Dan kesuksesan itu sendiri bukan semata hanya diukur dari nilai harta yang kita peroleh, namun lebih luas lagi adalah bagaimana kita bisa menjadi seseorang yang bisa berguna / bermanfaat bagi sekitar kita.

Dan diantara ciri orang yang akan sukses adalah:
Saat dia gagal, dia akan bangkit lagi dan tetap berusaha.
Lagi-lagi ini adalah menurut saya secara pribadi.

Berdasarkan pengalaman yang saya jalani, semua yang saya lakukan dalam memulai dan membuat Bisnis saya adalah dikarenakan kondisi dan situasi lingkungan sekitar saya.
Sehingga semua bisnis saya berawal dari kebutuhan dilingkungan saya.
Ketahuilah kebutuhan lingkungan kita, lalu buatlah kebutuhan lingkungan itu menjadi peluang Bisnis bagi kita.

Disinilah letak kejelian kita dalam berbisnis akan diuji.
Keberanian kita dalam melangkah adalah titik awal dari kesuksesan / kegagalan kita. Keberanian disni bukan hanya berani sukses, namun juga berani gagal.
Setiap langkah kita dalam membuat suatu bisnis peluangnya adalah 50-50.
Sukses              = 50%
Gagal               = 50%
Dalam arti bahwa antara sukses dan gagal mempunyai peluang yang sama besar.
Sehingga kita harus mempersiapkan diri untuk kedua kemungkinan tersebut.

Dari sekian banyak kegiatan bisnis saya, saya pernah mengalami kegagalan yang tidak hanya sekali terjadi, namun terjadi beberapa kali. Dan semua itu tidak membuat saya menjadi patah semangat, semua itu saya jadikan pelajaran yang berharga untuk bisa bangkit dan berusaha lagi, lagi dan lagi.

Pada hakikatnya kita hanya diwajibkan untuk berusaha saja, lalu hasilnya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa.

Seperti prinsip dasar hidup saya:
Ø  Jalani Saja
Ø  Nikmati Saja
Ø  Syukuri Saja
Ø  Berusaha Saja

Ø  Hasilnya kita serahkan kepad Allah semata

Kamis, 13 Februari 2014

Jalani, Nikmati, Syukuri

Seiring berjalanya waktu dan banyaknya hal yang telah dialami silih berganti dalam kehidupan di alam Dunia ini, maka ada hal yang menarik untuk kita bagi dan untuk kita pahami bahwa:

"Janganlah kita pernah merasa BIMBANG dan RAGU dalam menjalani kehidupan kita".

Karena apa yang kita alami dalam hidup ini sejatinya telah ada yang mengaturnya sedemikian rupa sehingga kita sebagai manusia hanyalah berkewajiban dan diwajibkan untuk berusaha saja, sedangkan hasil dari jerih payah usaha kita adalah di luar kuasa kita melainkan hanya kekuasaan Allah semata.

Namun bukan berarti pula kita hanya berdiam diri saja dalam mengisi kehidupan kita.
Kewajiban kita adalah berusaha dan terus berusaha untuk menggapai apa yang kita pinta kepada-Nya.
Andai apa yang kita pinta tiada sesuai dengan apa yang kita terima, maka yakinlah bahwa apa yang kita terima adalah hal yang terbaik bagi kita. Karena tidak semua pinta kita akan dikabul seperti yang kita maui, terkadang banyak hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dalam doa pinta kita kepada-Nya. Disitulah letak kelemahan kita dan keterbatasan kita serta ketidak tahuan kita akan apa yang terbaik bagi kita. Hanya Dia lah yang Maha Tau akan segala yang terbaik bagi kita dalam menjalani kehidupan di alam semesta ini.

Jalani saja kehidupan kita dengan berusaha sebaik-baiknya dalam hal apapun itu, maka niscaya kita akan selalu merasakan semangat yang akan memberi kekuatan pada diri kita dan kebahagiaan yang sebenarnya dalam balutan Karunia-Nya yang tiada terperi.

Nikmatilah apa yang kita terima dan kita dapat pada hari ini tanpa ada keluh kesah terbersit di hati apalagi sampai terucap dan terlontar dari bibir kita. Maka barbahagialah kita menikmati itu semua sebagai bentuk curahan Kasih Sayang-Nya kepada kita.

Syukuri apa yang kita peroleh dengan memanjatkan doa kepada-Nya atas apa saja yang kita terima dari-Nya. Niscaya maka Nikmat itu akan ditambahkan kepada kita dengan tiada batasnya. 

"Berserah diri dan mendekatkan diri hanya kepada Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Maka Insya Allah hidup kita akan penuh Barokah dan dilimpahkan Nikmat yang berlipat ganda serta Kebahagiaan baik di Dunia maupun di Akhirat nanti.

Buat seseorang yang sedang Bimbang,,,

Kamis, 30 Januari 2014

Perjalanan Umroh ke Baitulloh

بسم الله ارحمن ارحيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Peyayang,,,

Jika dan hanya jika semua ini bisa terwujud semua hanya karena atas Ijin dari Engkau ya Allah, Dzat yang memberi Kasih dan Sayang kepada saya sebagai Hamba-Nya, dan hanya oleh karena Pertolongan Engkaulah saya dapat menghadap ke Baitulloh guna melaksanakan Umroh pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 10 Januari 2014.


Di Kantor

Sujud Syukur dan ucapan Terima kasih yang tak terkira kepada-Mu kupanjatkan ya Allah, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat datang ke Baitulloh guna memenuhi panggilanmu ya Rob. Niscaya apabila tanpa campur tangan-Mu saya tiada daya kekuatan apapun untuk bisa sampai ke sana.

Masih teringat jelas bagaimana Pertolongan-Mu dan Panggilan-Mu melancarkan niat dan tekad saya untuk dapat menuju ke Baitulloh. Mulai dari kemudahan dalam membuat Passport Khusus Umroh, Visa hingga keringanan pembayaran pendaftaran ke Travel Biro Perjalanan Haji dan Umroh yang menurut saya sangat fantastis dan tidak akan pernah bisa terjadi apabila tanpa campur tangan serta Pertolongan Engkau wahai Dzat yang Maha Welas dan Asih.

Teringat bagaimana mudahnya saya membuat semua dokumen yang diperlukan itu, serta kemudahan pembayaran biaya untuk pergi Umroh menghadap ke Baitulloh.
Begitu kuat niat saya untuk menuju ke Baitulloh, hingga saya tiada memikirkan apapun kecuali hanya fokus untuk dapat datang memenuhi Panggilan-Mu ya Allah.

Passport di tangan dalam waktu seminggu, lalu saya apply visa dan ticket, dan hanya dalam waktu hanya 2 hari saja saya telah menerima kembali Passport + Visa + Ticket perjalanan Umroh menuju Baitulloh. Sungguh sangat fantastis dan luar biasa apa yang saya alami ini. Dan banyak teman-teman saya yang tidak percaya akan hal tersebut. 

Terlontar komentar dari teman-teman;
"Ga salah denger Lu mau Umroh???"
"Lu beneran mau Umroh??"
"Lu udah Insyaf ya sekarang??"
"Sejak kapan Lu Insyaf??"
"Masa cepet banget sih ngurus dokumennya? Biasanya kan ribet banget tuh urus birokrasi sana-sini???"
"Semoga kamu bener-bener telah Insyaf deh,,,"
Dan masih banyak komentar lainnya yang tidak bisa saya tuliskan disini semua. 
Dari semua komen teman-teman kepada saya hampir semuanya terkaget-kaget mendengar kabar saya mau berangkat Umroh.

Semua komentar itu tidak menggoyahkan niat saya untuk tetap pergi berangkat menuju ke Baitulloh.
Justeru semua itu membuat semangat saya menjadi semakin menggebu, semua itu bagaikan dopping bagi kebulatan tekad saya. Yakin dan yakin, fokus dan fokus hanya ada fikiran untuk beribadah di dalam benak saya. Dan tiada mempedulikan apapun kecuali prepare mempersiapkan diri serta semuanya.

Adapula cerita yang agak menakutkan dan sedikit miring, yang sempat membuat sedikit down semangat saya, bahwa disana nanti kita akan mendapatkan balasan atas apa yang pernah kita lakukan pada masa lampau. Hiks,,, waduh,,, gubraaakkkkk,,, berbagai macam fikiran jelek terlintas dan menghantui saya,,, terlintas begitu banyak kesalahan dan dosa yang telah saya perbuat selama ini, hiks, hiks, hiks,,,
Namun pada akhirnya saya buang jauh-jauh semua bayangan buruk itu dan membulatkan niat dan tekad bahwa apapun resiko yang akan saya hadapi di sana nanti maka akan saya hadapi dengan hati yang berserah diri hanya kepada Allah semata.

Maka pada tanggal 31 Desember 2013, saya bersama Jemaah lainnya menuju ke Bandara Soetta untuk berangkat menuju ke Baitulloh. Total jumlah Jemaah yang berangkat bareng bersama dengan saya ada sekitar 49 orang, ada yang dari sekitar Jakarta, Depok, Sawangan, Bekasi, bahkan dari Tegal dan Purbalingga, Jawa Tengah. Jadwal pemberangkatan kami adalah pukul 02:30 menggunakan Maskapai Penerbangan Saudi Arabia. Namun karena alasan teknis Pesawat delay hingga pukul 05:30 kami baru bisa terbang.


Coba Pake Udeng, hehehe

Alhamdulillah perjalanan kami lancar dan setelah terbang direct flight sekitar 9 jam lamanya sampailah kami di Bandara King Abdul Azis, kota Madinah. Berhubung selisih waktu antara Jakarta dengan Madinah adalah 4 jam lebih cepat kita, maka kami sampai di Madinah sekitar pukul 14:00 waktu Jakarta dan pukul 10:00 waktu Madinah.
Dan jemputan Bus telah menunggu kami untuk selanjutnya membawa kami menuju ke Hotel yang telah disiapkan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.

Perjalanan dari Bandara King Abdul Azis ke Hotel tidak sampai 30 menit, sampailah kami di Hotel Asawer Kartaj, yang letaknya tidak begitu jauh dari Masjid Nabawi, tepatnya di samping Masjid Ali, dan dekat dengan pintu gerbang (gate) 7C Masjid Nabawi. Alhamdulillah akhirnya kami telah sampai di Kota Madinah dan lalu kami beristirahat sejenak guna melepas kepenatan serta jet lag setelah 9 jam terbang dari Jakarta - Madinah.

Namun seolah hati dan jiwa ini tiada mau tau dan tiada peduli akan kepenatan jasmani, sehingga begitu selesai beres-beres kamar, kami langsung menuju ruang makan yang telah disiapkan yang mana masakan yang dihidangkan adalah masakan khas Nusantara. Selesai makan kami langsung bersuci dan menuju ke Masjid Nabawi untuk melakukan Ibadah Sholat Dzuhur di Masjid Nabawi.

Dari Hotel tempat kami tinggal terlihat jelas kemegahan Arsitektur Masjid Nabawi, terlihat menara tinggi menjulang dan payung-payung raksasa bermekaran di halaman Masjid, Subhanalloh sangat indah sekali, kami berjalan bersama rombongan menuju Masjid Nabawi, melalui Gerbang No. 7C, begitu Megah dan Indah nampak Masjid Nabawi, halaman yang luas dan bersih, tertata dengan sangat rapi, terlihat banyak sekali manusia berbondong-bondong bergegas untuk datang, Masjid dimana disitulah terletak Makam Rosululloh dan Raudhoh yang akan diangkat oleh Allah menuju Sorga dan akan menjadi saksi kita di akhirat kelak.


Halaman Masjid Nabawi

Memasuki Masjid Nabawi terasa sangat damai dan adem hati ini, karpet tebal harum mewangi, interior sangat Megah dan Anggun, terimalah sujud syukur kami ya Allah, atas segala kemudahan yang telah Engkau berikan kepada kami sehingga kami dapat datang ke Masjid Nabawi dan melakukan Ibadah, semoga Engkau terima Amal Ibadah kami dan persatukanlah kami dengan Nabi Muhammad SAW di akhirat nanti, Amiin ya Robbal 'Alamiin.

Setelah menunaikan Ibadah Sholat berjamaah, maka tujuan kemudian adalah menuju Raudhoh dan berziarah ke Makam Rosululloh. Lokasi Raudhoh dan Makam Rosululloh tepat di Pengimaman Masjid Nabawi, dan kondisi atau situasi menuju kesana sangatlah padat dan penuh sesak bejubel oleh Jemaah dari seluruh penjuru dunia yang juga mempunyai tujuan dan keinginan yang sama, yaitu Sholat Sunnah 2 Rakaat dan berdoa di Makam Rosululloh. Alhamdulillah saya diberi kemudahan untuk dapat melakukan Sholat Sunnah 2 Rakaat di depan Mimbar yang dulu untuk Berkhotbah Rosululloh. Yang mana tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut mengingat begitu padatnya pengunjung dan saling berdesak-desakan antara sesama Jemaah dari seluruh dunia. Subhanalloh Barokalloh, saya dapat sujud di Tanah Sorga (Raudhoh). Semua semata karena hanya atas Ijin dan Pertolongan dari Allah.

Di sebelah kiri Masjid Nabawi, tepatnya setelah kita keluar dari Raudhoh dan Makam Rosululloh, terdapat Pemakaman para Sahabat dan juga untuk Umum yang disebut Baqi. (Jemaah dari mana saja yang meninggal di Madinah akan di kuburkan di Baqi). Tidak sedikit Jemaah yang ingin meninggal dan dikubur disana, mengingat setiap habis Sholat Fardu berjamaah, selalu diiringi dengan Sholat Mayit berjamaah pula. Bisa dibayangkan kan betapa indahnya meninggal dan dikuburkan disana? Dikubur bersama para Sahabat dan dekat dengan Makam Rosululloh serta para ahli Sorga lainnya?Dan yang mendoakan para almarhum adalah orang dari seluruh dunia. Setiap habis Sholat Fardu, 5 kali dalam sehari dan begitu terus menerus tiada putus hingga hari Kebangkitan nanti. Subhanalloh...


Raudhoh

Hari berikutnya kami melakukan City Tour di Kota Madinah, antara lain kami mengunjungi:
Masjid Quba, Masjid Qiblat 'Ain, dan Masjid-Masjid bersejarah lainnya di sekitar Kota Madinah, lalu Jabal Uhud (tempat terjadinya perang uhud), dan tidak ketinggalan dan yang paling banyak ditanya oleh Jemaah adalah belanja di Kebun Kurma. City Tour ini memang termasuk dalam Paket Umroh yang diberikan kepada para Jemaah yang pergi berangkat Umroh menggunakan Jasa Travel kami.

Selama 3 (tiga) hari lamanya kami berada di Kota Madinah, Kota yang Indah, tertata dengan rapi dan berpenduduk sekitar 2.000 jiwa ini, dan adalah Kota yang dimintakan oleh Rosululloh untuk menjadi Kota Haram seperti halnya Kota Mekah. Tibalah saat perpisahan, begitu sedih terasa di dalam hati, mengingat selama 3 hari kemaren kami selalu ber-Itikaf dan ber-Ibadah di Masjid Nabawi, namun dikarenakan keterbatasan waktu maka kami harus berpisah dan meninggalkan Kota Madinah, karena kami akan menuju Kota Mekkah dan melakukan Umroh yang ke-1 (pertama).

Prepare dan beres-beres, lalu kami mandi Ihrom, dan bersuci, serta mengenakan pakaian Ihrom untuk selanjutnya kami bersama-sama para Jamaah lainnya menaiki Bus menuju ke Bir Ali, perjalanan dari Kota Madinah menuju Bir Ali sekitar 30 menit, untuk mengambil Miqot dan menuju ke Mekah untuk melakukan Umroh yang ke-1 (pertama). Sesampainya di Bir Ali kami bersuci lagi, dan sholat sunah 2 rakaat, lalu kembali ke Bus dan niat Ihrom serta Umroh bersama-sama, maka mulai dari niat itu hingga nanti kita Thawaf dan Sa'i serta Tahalul, berlakulah ketentuan Umroh.


Rombongan Jemaah Siap Berangkat

Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Mekah yang ditempuh dengan waktu sekitar 5 - 6 jam. Dan sampailah kami di Kota Mekah, rombongan kami menuju dan akan tinggal Hotel Rehab, dimana kami akan tinggal selama 4 (empat) hari di Kota Mekah. Kondisi saat itu sekitaran lokasi sedang ada perubahan dan renovasi Hotel-hotel. Banyak Hotel yang di robohkan lalu mungkin akan dibangun hotel yang baru lagi. Demikian pula dengan Masjidil Haram yang terlihat sedang banyak sekali menara derek katrol bekerja tiada henti (kecuali pas waktu Sholat) disekitar Masjidil Haram.
Hotel tempat kami menginap termasuk deretan terdepan setelah Grand Zam-zam (Hotel Bintang Lima) yang sangat Masyhur, terlihat jelas ada Jam besar sekali di tower tersebut yang berwarna hijau.

Bongkar koper dan memasuki kamar masing-masing serta tak lupa makan dan lalu kami berkumpul bersama untuk menuju Masjidil Haram guna melakukan Thawaf, Sa'i dan Tahalul. Terlihat begitu antusias para Jemaah baik yang tua maupun yang muda berjalan beriringan bersama menuju Masjidil Haram menggunakan kain Ihrom. 
Terlantun bersama dari Muthowif dan Jemaah: "Labaik allohumaa labaik, labaik kala syarikalakalabaik, innal hamda wanikmatala, walmulkala syarikala",,, begitu berulang dan tanpa disadari merinding bulu roma mendengar lantunan para Jemaah dan Muthowif.

Lalu kami memasuki Masjidil Haram, dari pintu 1, atau dinamakan pintu King Abdul Azis. Bersama rombongan kami Thawaf mengelilingi Ka'bah, terdengar Muthowif dan Jemaah mengumandangkan, "Subhanalloh walhamdulillah, wala illahailalloh huwallohu akbar, wala haula, wala kuata, illabillahil 'aliyil adzim". Begitu sampai pada lampu Hijau maka kami berhenti dan melafazkan kalimat, "Bismillahi allohu akbar" dan mengangkat tangan kanan serta melambai kepada Hajar Aswat. Begitu seterusnya hingga kami melakukan 7 kali putaran Thawaf mengelilingi Ka'bah.

Setelah selesai Thawaf kami berkumpul di belakang Makom Ibrahim (prasasti bekas telapak kaki Nabi Ibrohim AS) untuk melakukan Sholat Sunah 2 rakaat. Maka disinalah Doa kita Insya Allah akan diijabah oleh Allah, dan untuk selanjutnya kami menuju ke tempat Sa'i. Setelah melakukan Sa'i sebanyak 7 (tujuh) kali juga maka kami berkumpul untuk melakukan Tahalul atau potong rambut. Setelah Tahalul maka selesailah Umroh kita yang ke-1 (pertama).

Lalu kami kembali ke Hotel untuk beristirahat. Tidak ada waktu lama untuk beristirahat lalu kamipun telah terbangun dan bergegas menuju ke Masjidil Haram lagi untuk beribadah Sholat Shubuh. Baik di Masjid Nabawi maupun di Masjidil Haram Sholat Shubuh adalah jam 06:00 pagi. Pun demikian dengan Sholat Maghrib adalah jam 06:00 sore. Jadi teringat hari pertama di Kota Madinah kami mengira bahwa Sholat Shubuh adalah sekitar jam 04:15, maka kami bergegas ke Masjid Nabawi pada pukul 03:00 dini hari untuk Sholat Sunah dan Itikaf di Masjid sambil menunggu Shubuh. Ternyata Sholat Shubuh dilakukan pada pukul 06:00 pagi, Alhamdulillah ada Hikmahnya, yaitu bisa Itikaf lama di dalam Masjid Nabawi, hehehe...

Hari berikutnya kami melakukan City Tour di seputaran Kota Mekah, yang antara lain adalah:
Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Musdzalifah, Mina, Gua Hiro dan lalu kami mengambil Miqot lagi untuk melakukan Umroh yang ke-2 (kedua) kalinya. Dan kamipun melakukan Thawaf lagi, Sa'i lagi dan Tahalul lagi. Nah untuk Umroh yang ke-2 ini kita bisa Badal kan untuk almarhum keluarga kita. Misal bagi orang tua, kakek atau nenek, om tante, pak dhe bu dhe, atau sanak family kerabat kita yang ingin kita Badalkan. Atau bisa saja kita meminta bantuan Muthowif untuk melakukan Badal atas nama almarhum dengan membayar sejumlah biaya tentunya, biaya Badal Umroh sekitar 250 real. Atau kalau di rupiahkan sekitar 250 x 3.500 = Rp. 875.000,-


Tahalul

Tak terasa begitu cepat waktu berlalu disana, setiap hari rutinitas kami adalah Ibadah dan Ibadah. Di dalam hati hanya ada niat dan tekad yang kuat untuk fokus Ibadah dengan Khusu dan berdoa agar diberi kesempatan lagi untuk dapat pergi ke Baitulloh lagi, lagi, lagi dan lagi...  
Ya Allah berilah saya kesempatan untuk datang lagi ke Baitulloh sesering mungkin selama sisa hidup hamba, betapa sejuk hati ini, betapa tenteram jiwa ini, lupakan segala urusan Duniawi, hanya ada satu tujuan yatu Ibadah kepada Allah dengan berserah diri sepenuhnya dan hanya mengadukan segala urusan kepada Dia yang Maha Tau, Dia yang Maha Welas lan Asih atas diri hambanya.
Tiada nampak rasa letih disana, walau Jasmani kita diforsir karena kurang istirahat, namun tidak ada rasa letih sedikitpun terlihat dari wajah-wajah calon penghuni Sorga. Yang ada adalah niat dan tekad bagaimana caranya agar banyak-banyak beribadah di dalam Masjidil Haram. Linangan derai airmata menjadi saksi akan Taubatan hamba atas segala dosa yang pernah dilakukan, dan sepulangnya nanti semoga menjadi hamba yang lebih ber-Taqwa dari sebelumnya, peningkatan ke-Taqwaan diri kita adalah tolok ukur akan Ibadah Umroh kita. 

Menyerahkan segala urusan kita hanya kepada Allah, Tulus beribadah, Ikhlas, Tawakal, dan senantiasa Bersyukur atas Nikmat yang kita terima, kita sebagai manusia hanya diwajibkan untuk berusaha semaksimal kemampuan kita, adapun hasil akhir adalah kita serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di alam semesta raya ini. 
Maha Besar Allah atas segala yang ada di alam semesta. Begitu kecilnya diri kita, hanya bagai debu di alam raya ini. Lihatlah foto-foto galaksi baik galaksi Bimasakti maupun Andromeda. Betapa bumi yang kita pijak ini yang terlihat oleh kita sangat besar ini adalah tidak ada apa-apanya, hanya bagaikan sebutir debu bila dilihat secara keseluruhan dalam satu gugusan galaksi.

Subhanalloh,,,
Maka dari itu tiadalah kita boleh bersombong atas apa yang kita punya di dunia.
Bahwa apa saja yang kita miliki di dalam dunia hanyalah titipan amanah dari Allah semata. Dan kapanpun Allah dapat mengambilnya dari kita, tanpa kita mempunyai kekuatan dan daya untuk mempertahankan apa yang kita miliki itu.
Dan pada saat sakaratul maut menjemput, maka semua yang kita miliki di dunia tiada akan kita bawa ke dalam liang lahat kita. Hanya selembar kain kafan, beberapa jajaran papan, dan bongkahan tanah liat menghimpit jasmani kita yang telah mati ditinggal ruh kita.
Lalu apa yang akan kita bawa di dalam kubur kita????
Hanya amalan soleh yang bisa menemani kita, bukan kekayaan harta benda dunia.


Selesai Thawaf

Untuk itu maka, marilah kita luangkan waktu kita untuk dapat datang menghadap Allah ke Baitulloh.
Mari kita sisihkan rizki kita untuk dapat membiayai kita menuju ke Baitulloh, guna memenuhi panggilan Allah. Bahwa kita seharusnya malu, untuk membeli dunia kita memperjuangkan sedemikian hebat, hutang sana hutang sini, kredit sana kredit sini, demi suatu barang duniawi yang jelas tidak akan menemani di saat kita mati nanti.
Namun kita tidak pernah memperjuangkan panggilan Allah untuk datang ke Baitulloh.
Apakah kita pantas meminta Sorganya Allah saat kita tiada pernah berjuang untuk datang memenuhi panggilan Allah???
Apakah kita pantas meminta kebaikan di dunia maupun di akhirat, namun kita mengabaikan panggilan Allah???
Yuk mari mulai saat ini kita jadikan Baitulloh menjadi tujuan dalam hidup kita, perjuangan kita, dan manjadi tolok ukur akan ke-Taqwaan kita kepada Allah SWT.

Semoga tulisan ini bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan.
Masukan yang membangun dari pembaca yang budiman akan sangat saya hargai dengan setulus hati.

Baitulloh Travel Haji dan Umroh
Tlp : 021-7272426
Fax : 021-7866456
Mobile : 08111558169 / 081584197950
Skype: almugada
Email: info@baitulloh.com
Website: www.baitulloh.com

Dukungan kepada BAITULLOH Travel HAJI &UMROH diberikan oleh:

- Republik Dakwah Indonesia
- Ustadz Peduli Umat
- Pengemis Berkah
- Azzam Hikmah
- Manhajus Sholihin
- PT. Azzam Al Baesuni
- PT. Sinar Sejahtera Bersama
- PT. Rista Albanes
- Matoa Corner Studio 

Kamis, 14 November 2013

Sewa Lighting

Harga Paket Sewa Lampu Panggung (Lighting);

Paket A harga Rp. 2.000.000,-

2 bar lampu par (8 lampu @1.000 watt) total 8.000 watt
1 unit lampu strobo
1 unit smoke gun
kabel instalasi
Operator

Paket B harga Rp. 2.500.000,-

2 unit moving head @575 watt
1 unit lampu laser 150 watt
1 unit smoke gun
kabel instalasi
Operator

Paket C harga Rp. 3.000.000,-

2 bar lampu par (8 lampu @1.000 watt) total 8.000 watt
1 unit moving head @575 watt
1 unit lampu strobo
1 unit smoke gun
kabel instalasi
Operator

Paket D harga Rp. 4.500.000,-

2 bar lampu par (12 lampu @1.000 watt) total 12.000 watt
2 unit moving head @575 watt
2 unit lampu strobo
1 unit lampu laser 150 watt
2 unit smoke gun
kabel instalasi
Operator

Paket D harga Rp. 7.500.000,-

3 bar lampu par (12 lampu @1.000 watt) total 12.000 watt
2 unit moving head @575 watt
2 unit lampu strobo
2 unit lampu laser 150 watt
1 unit follow spot 1.200 watt
2 unit smoke gun
kabel instalasi
Operator

Sumber : matoacorner.com/category/lighting-stage-sound-system-music-equipments-band/page/3/

Bimbingan Haji dan Umroh

Dengan atas Ijin, Ridho, Berkat dan Rahmat dari Allah SWT maka kami mendirikan Baitulloh Travel Haji dan Umroh, serta hal yang berhubungan dengan Perjalanan Wisata Religi lainya.

Adapun Program Perdana dari Baitulloh Travel Haji dan Umroh adalah:
1. Mengadakan Bimbingan Haji dan Umroh
2. Mengadakan Tabligh Akbar secara rutin setiap bulan
3. Membuat Program Acara yang bermanfaat untuk Umat

Khusus untuk Umroh kami akan memberangkatkan Jemaah Kloter Perdana pada Januari 2014.

Berikut adalah biaya Umroh untuk keberangkatan Januari tahun 2014:

1. Biaya $ 1.850, meliputi / including:
- Ticket PP menggunakan Pesawat Saudi Arabia dan Lion, Direct Flight tidak ada Transit, Jakrta - Madinah / Jedah
- Hotel Bintang 4
- 1 kamar untuk 4 orang
- Jemaah Laki-laki dan Perempuan terpisah kamar
- Untuk di Madinah berada di halaman Masjid, 3 hari
- Untuk di Mekkah berjarak sekitar 300 meter, 4 hari
- Total Perjalanan Umroh adalah 9 hari
- Wisata Masjid, Makom, Jabal Uhud, Jabal Rahmah, Jabal Tsur, Gua Hiro, Kebun Kurma, Mina, Arafah, Muzdzalifah, Laut Merah, dan tempat Wisata disekitarnya
- Biaya Visa untuk Umroh
- Biaya Makan / Catering selama disana
- Ustad Pendamping / Pembimbing yang ditunjuk dan di bawah naungan Republik Dakwah, Azzam Hikmah, Manhajus Sholihin, Pengemis Berkah, dan lainya
- Free Zam-Zam 10 litter per orang

2. Perlengkapan:
- Travel Bag / Koper Besar
- Tas Kecil
- Kain Ihrom
- Sabuk Ihrom
- Kain Batik
- Buku Panduan
- Mukena bagi Jemaah Perempuan

3. Biaya belum termasuk / excluding:
- Pembuatan Passport
- Vaksinasi
- Surat Keterangan Dokter
- Uang Saku
- Dan biaya yang bersifat Pribadi lainya
- Surat Muhrim
- Penambahan Nama Passport

Keterangan tambahan;
- Kami memberangkatkan 2 Kloter Jemaah Umroh setiap bulan, yaitu pada awal bulan dan pertengahan bulan
- Disediakan Dokter di kantor kami, atau Dokter yang ditunjuk / dirujuk, untuk Suntik Vaksin dan membuat Surat Keterangan Dokter
- Bagi Jemaah pasangan Suami Isteri yang ingin tinggal sekamar dikenakan tambahan biaya $ 100 per orang per hari
- Bagi Jemaah yang ingin tinggal di Hotel Bintang 5, dikenakan biaya tambahan per orang per hari
- Bagi Jemaah yang ingin dibantu membuat Passport dikenakan biaya sesuai tarif dari Imigrasi (Rp. 255.000,-) ditambah biaya Jasa Agensi
- Proses pembuatan Passport kurang lebih 1 minggu
- Pelunasan biaya Umroh adalah 1 bulan sebelum pemberangkatan

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi kami di :

Baitulloh Travel Haji dan Umroh
Tlp : 021-7272426
Fax : 021-7866456
Mobile : 08111558169 / 081584197950
Skype: almugada
Email: info@baitulloh.com
Website: www.baitulloh.com

Catatan: Kami juga membuka peluang kepada masyarakat luas untuk bergabung bersama kami guna menjadi Agent kami.

Didukung oleh:

- Al Mugada
- Republik Dakwah
- Azzam Himah
- Pengemis Berkah
- Manhajus Sholihin
- Ustadz Peduli Umat
- PT. Azzam Al Baesuni
- PT. Sinar Sejahtera Bersama
- PT. Rista Albanes
- Aqso
- PT. Zen
- Mato Corner Studio

Jumat, 01 November 2013

Buruh oh Buruh

Melihat fenomena kisruh Buruh vs Perusahaan di Tanah Air Tercinta, Republik Indonesia, yang katanya Tenteram Karta Raharja.

Buruh, Kuli, Pekerja, Karyawan, Pegawai atau apapun nama dan istilahnya pada hakekatnya adalah Partner dari pada sebuah Perusahaan yang mempekerjakan mereka. Dikarenakan Buruh adalah Partner, maka sudah semestinya Perusahaan menempatkan Buruh pada tempat yang semestinya. 

Pertanyaanya adalah Dimanakah Posisinya???
Dimanakah Posisi Buruh???
Dimanakah Posisi Perusahaan???

Sebenarnya apabila kita kaji dalam konteks yang sederhana dalam kacamata awam, tentunya tidak perlu ada yang namanya Demo, Mogok, apalagi sampai terjadi perbuatan atau tindakan yang menjurus kepada Anarkisme yang berdampak pada kerugian di kedua belah pihak dan pada akhirnya juga akan dirasakan oleh Masyarakat Umum sebagai bentuk akibat atau dampak dari berseterunya dua kubu yang semestinya berjalan berdampingan dalam Harmoni. 

Kesadaran akan Harmoni dalam menjalankan roda kinerja Perusahaan adalah merupakan hal yang wajib disadari dan dimengerti serta dipahami dengan sangat baik oleh kedua belah pihak.
Tanpa adanya hal tersebut niscaya persoalan Buruh vs Perusahaan tidak akan pernah sirna dari Bumi Indonesia Tercinta.

Maka cobalah kedua belah pihak untuk melihat hal ini dalam konteks Harmoni itu tadi, sehingga perlu sama-sama diingat bahwa Perusahaan membutuhkan Buruh, demikian pula sebaliknya Buruh membutuhkan Perusahaan. Sehingga semestinya mereka berjalan berdampingan dalam Harmoni demi mencapai suatu tujuan bersama. Bukannya malah saling berseteru demi mencapai tujuan salah satu pihak saja.

Buruh dan Manajemen Perusahaan semestinya, seharusnya, sekudunya (hahahaha), seyogyanya atau idealnya adalah berjalan sejajar, setara, beriringan, berdampingan, bahu membahu, saling melengkapi, saling memberikan kontribusi yang sama dan seimbang, seperti contohnya adalah Rel Kereta Api. Lihatlah Rel Kereta Api, mereka memang tidak akan pernah menyatu, namun mereka berdampingan, guyub rukun,  dan sejalan demi tujuan bersama menghantarkan roda-roda Lokomotif dan Gerbongnya kepada Tujuan yang sama yaitu Stasiun Kereta.

Digilas oleh Roda-roda Baja, beban ber ton-ton dipundaknya, padatnya jadwal Kereta mengharuskan mereka berkali-kali dilindas, berkali-kali digilas, sangat berat dirasa menyangga Lokomotif dan Gerbong Kereta, namun mereka tetap berdampingan dalam Harmoni demi menghantarkan Lokomotif dan Gerbong Kereta tersebut mencapai tujuanya.

Tidakkah kesadaran itu ada di kedua belah pihak?
Ataukah memang tiada ada kesadaran akan kesetaraan dalam Harmoni itu tadi?
Sampai kapan mau terus begini? 
Kapan mau maju Bangsa ini?
Bila pemahaman akan Harmoni itu tadi tiada pernah terjadi...

Apa yang akan terjadi???
  1. Buruh mogok
  2. Produksi terhenti
  3. Perusahaan tidak beroperasi
  4. Perusahaan Bangkrut
  5. Investor menutup Perusahaan
  6. Investor mengalihkan investasinya ke Negara lain
  7. Lapangan kerja tidak ada
  8. Buruh di PHK
  9. Buruh menjadi Pengangguran
  10. Ekonomi kita nyungsep
  11. Kemiskinan meraja lela
Semoga menjadi perenungan bagi kita semua,,,

Jumat, 11 Oktober 2013

Tehnik Fingering Gitar

Demi melengkapi informasi bagi teman-teman yang ingin belajar bermain Gitar, maka berikut kami sampaikan gambaran posisi letak jari-jari / jemari tangan (fingering) pada tiap-tiap kunci nada baik Mayor maupun Minor.

Sebelumnya alangkah baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu posisi dan penamaan jari agar tidak salah saat membentuk atau berada pada posisi kunci nada yang diinginkan.
Jari tangan yang akan membentuk pola kunci nada adalah jemari tangan kiri kita (kecuali bagi yang kidal), sementara jemari tangan kanan adalah berfungsi untuk memetik atau membunyikan nada yang dihasilkan atas posisi jemari tangan kiri pada senar Gitar sesuai dengan kunci nada yang dibentuk.

Berikut adalah posisi jemari tersebut:
1 = Jari Telunjuk
2 = Jari Tengah
3 = Jari Manis
4 = Jari Kelingking

Setelah mengetahui dan menghafalnya, maka silahkan mencoba memposisikan jemari tangan anda sesuai dengan nama kunci nada seperti gambar di bawah ini, selamat belajar dengan tekun.

MAJOR CHORDS
MINOR CHORDS


C major guitar chord fingering
C minor guitar chord fingering


D major guitar chord fingering
D minor guitar chord fingering


E major guitar chord fingering
E minor guitar chord fingering


F major guitar chord fingering
F minor guitar chord fingering




G major guitar chord fingering
G minor guitar chord fingering


A major guitar chord fingering
A minor guitar chord fingering


B major guitar chord fingering
B minor guitar chord fingering

Pengulangan posisi jemari pada masing-masing kunci nada sangatlah penting, mengingat posisi tersebut akan selalu dipergunakan dalam memainkan atau mengiringi lagu. Perbanyaklah mengulang posisi jemari tangan agar nantinya hafal dengan sendirinya. Ulangi lagi dan lagi, lagi dan lagi, begitu terus sampai teman-teman benar-benar paham dan mengerti diluar kepala baik posisi maupun bunyi nada yang dihasilkan oleh penempatan jemari tangan kita.
Tidak perlu tergesa-gesa, belajarlah 2 atau 3 posisi kunci nada per hari. Kelenturan jemari anda sangat dituntut ekstra disini. Lemaskan jemari tangan, jangan terlalu tegang atau kaku. Perlahan saja, tempatkan jemari sesuai degan petunjuk gambar di atas. Setelah posisi sesuai dan nyaman, bunyikan perlahan, dan dengarkan nada suara yang dihasilkan oleh kunci nada tersebut. Mendengarkan baik-baik setiap hasil suara dari kunci nada yang dihasilkan akan sangat bermanfaat untuk mengasah feeling anda pada bunyi-bunyi suara nada secara spesifik yang akan berguna bagi teman-teman dalam mengiringi lagu-lagu nantinya. Akan lebih baik lagi apabila teman-teman belajar dengan menyanyikan lagu yang disuka namun simple atau tidak mengandung banyak kunci nada.
Selamat belajar dengan penuh semangat.
Bagi yang ingin kursus kami persilahkan untuk menghubungi kami.

Sumber gbr copas dari: http://www.chorder.com/guitarfingering/

Minggu, 08 September 2013

Arti Sebuah Kehidupan

Arti Sebuah Kehidupan

Terngiang dalam benak-ku, tentang sebuah tanya, “Apakah Arti Kehidupan itu?” Mungkin juga pertanyaan itu ada dan hinggap di dalam benak banyak orang. Ingin kutau jawabanya, ingin ku-urai maknanya, agar Hidup-ku terasa lebih bermakna.

Dalam perjalanan waktu Hidup-ku, mungkin telah kutemukan jawaban atas Pertanyaan-ku itu, walau mungkin juga belum tentu bisa diterima oleh orang lain, namun setidaknya bisa aku jadikan jawaban untuk diriku sendiri.

Jawaban atas Pertanyaan itu ada di Game Tetris yang beberapa waktu ini sering aku mainkan dikala aku berusaha membunuh waktu senggang-ku. Mungkin terdengar agak sedikit aneh bagi orang lain, akan tetapi setelah sekian kali, mungkin ratusan bahkan ribuan kali memainkan Game tersebut, secara berangsur-angsur aku menyadari bahwa lembaran halaman Game Tetris itu ibarat cerminan lembaran Kehidupan diriku.

Bagaimana mungkin permainan Game Tetris memberikan jawaban atas Pertanyaanku itu? Mungkin itu yang ada di dalam hati-mu saat memebaca tulisan ini. Namun begitulah adanya, setelah memainkan berulang kali, aku seolah berkaca pada Kehidupan-ku disitu.

Saat kunyalakan Game itu, ibaratnya terlahirlah sebuah Kehidupan, entah kehidupan-ku, atau kehidupan-mu, atau kehidupan siapa saja yang akan memainkanya. Ini adalah lembaran pertama dari kehidupan setiap makhluk hidup, (wusahhh dalam amat yak, hehehe,,,)

Dan mulai dari saat itu waktu-pun berdetak sebagai penanda Hidup dan Mati atas Permainan itu (dalam hal ini kita asumsikan sebagai jatah waktu yang diberikan Gusti Allah bagi Hidup Kita). Hal ini bisa diibaratkan adalah saat kita terlahir hingga ajal menjemput nanti, atau bahasa keren inteleknya adalah Kelangsungan Hidup kita ( Our Lifetime) atau waktu hidup kita di Dunia. (hmmmm mudeng ga yuaaa,,,)

Lalu terpampang halaman puzzle – puzzle Game Tetris yang harus kita tata, harus kita atur, harus kita kelompok-kan sesuaikan dengan aturan dan ketentuan dari puzzle itu sendiri agar kita mendapatkan poin atas tertatanya puzzle tersebut. Hal ini bisa kita ibaratkan bahwa lembaran pertama Kehidupan dari masing-masing diri kita dari saat lahir telah ditentukan patern-nya atau pola-nya oleh Gusti Allah, dengan tampilan yang tentu saja berbeda satu sama lain. Namun hakekatnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menata puzzle – puzzle kehidupan kita sendiri untuk mendapatkan nilai atas hasil penataan tersebut. Hasil dari penataan puzzle dalam lembaran hidup kita, akan dinilai dan dicatat oleh Gusti Allah sebagai sesuatu yang mungkin kita kenal dengan sebutan nilai Pahala atau nilai Ibadah atau Nila Tambah dalam mengisi Kehidupan kita atau apapun sebutanya silahkan saja monggo kerso. (tambah ra mudeng aku,,,,)

Lucunya kita tidak pernah tau apa yang akan datang kemudian atau yang akan kita terima atau yang akan diberikan oleh pemainan game itu disaat kita sedang menata puzzle tersebut dalam lembaran kehidupan kita. Mungkin saja yang datang atau yang diberikan pas sesuai dengan apa yang kita butuhkan disaat itu, namun seringkali yang datang atau yang diberikan adalah sesuatu yang diluar dugaan atau harapan kita. Pada saat itu biasanya aku menahan atau menghela nafas dan melontarkan kata makian dengan geram. Begitupun dalam kehidupan nyata kita, adalakanya kita diberikan sesuatu yang pas sesuai dengan yang kita harapkan, namun seringkali pula kita diberikan sesuatu yang menurut kita hanya menambah kepedihan atau menambah beban dalam hidup. Semua itu diluar kemampuan kita. Namun tentu apa yang diberikan mempunyai makna dan kegunaan tersendiri dalam mengisi lembaran kehidupan kita, walau kegunaan itu tidak langsung dan serta merta bisa kita terima.

Setelah menghela nafas dan mencaci dengan geram, permainan pun seolah semakin sulit dan rumit dengan bertambahnya puzzle yang baru yang tidak seperti kita inginkan, sementara waktu terus berjalan dan semakin sempit. Dalam kondisi seperti itu ingin rasanya aku berteriak dan melakukan apa saja agar puzzle yang datang sesuai dengan harapan-ku. Kita dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan, dalam keadaan yang sangat kritis, dimana kita bertarung dan berpacu dengan waktu hidup kita, sementara persoalan yang datang silih berganti harus kita selesaikan dan harus dilakukan dengan menata satu per-satu sesuatu yang berantakan dan tidak teratur itu. Dalam kehidupan nyata pun kita seringkali menjumpai hal semacam itu bukan??? (mulai agak mudeng dikit dah,,,)

Namun sering pula saat aku sedang fokus menata puzzle yang lain, tiba-tiba datang keajaiban atau bonus atau tambahan waktu yang tidak terduga dan diluar dugaan, yang mana sangat bermanfaat agar kita tetap bisa terus memainkan Game. Nah loh, dalam kehidupan kita juga kita sering menjumpai keberuntungan seperti itu bukan? Apakah namanya itu? Faktor Luck (keberuntungan)? Ataukah bonus atas kerja keras kita dalam menata puzzle dalam lembaran kehidupan kita? Monggo diartikan sendiri saja ya, disesuaikan dengan lembaran kehidupan masing-masing. (hmmm iya juga sich,,, tapi masih agak blank nih,,,)

Lembaran Game pertama pun dapat aku selesaikan dan terlihat bonus tambahan waktu hidup serta nilai-ku telah melampaui batas target yang ditentukan. Jelas aku rasakan ada perasaan lega dan puas atas pencapaian itu namun terbungkus dalam senyum kecut, karena tangan pegel, dan mata yang berair karena kering. Dan level permainan berikutnya pun terbentang dengan lembaran yang baru lagi, terulang lagi seperti sediakala pertama kali memulai permainan, namun untuk tahap atau level yang lebih tinggi. Ini membuat aku berpikir bahwa penataan puzzle kehidupanku telah berubah, dari lembaran pertama ke lembaran berikutnya, dengan puzzle atau warna kehidupan yang berbeda, dengan target yang berbeda, dengan kesulitan yang lebih disbanding sebelumnya. Pada setiap pencapaian atas apa yang kita kerjakan hingga kita bisa menuju ke jenjang selanjutnya sangatlah penuh dengan perjuangan, baik waktu, tenaga dan pikiran serta materi, namun juga memberikan rasa puas atas pencapaian kita. (asiiikk naik level nih yeee,,,)

Berulang dan berulang lagi pemainan itu aku mainkan, puzzle demi puzzle ditata dan disusun serta dikelompok-kan demi mencapai target nilai dan waktu yang telah ditentukan, jelas menghabiskan waktu-ku, menguras tenaga-ku, memeras pikiran dan akal-ku, menyedot seluruh daya upaya dan usaha-ku, namun dengan keteguhan dan tekad serta semangat yang kuat, perjuangan dan pengorbanan itu, mebuahkan hasil dengan secara perlahan-lahan level demi level-pun terlampaui dengan penuh tetesan keringat, darah dan airmata, hingga akhirnya permainan harus berhenti pada titik tertentu karena batas waktu hidup permainan itu pun habis sudah alias Game Over… Itulah batas yang tidak bisa aku tolak atau hindari, batasan waktu hidup telah membawaku menuju pencapaian teratas sejarah-ku dalam pencapaian level pada pemainan game itu.

Terlihat muncul papan skor dan tiga bintang bersinar atas seluruh permainan-ku dari awal hingga akhir. Itulah pencapaian tertinggi-ku saat itu. Dan aku pun puas, karena telah berhasil mencapai batas waktu dengan perolehan yang bisa dibilang sangat gemilang. Akhirnya lega juga, setelah sekian lama berjibaku dalam permainan, namun terbayar saat kita dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditentukan. Puas dan Lega terasa mengaliri seluruh nadi yang mengalirkan darah dalam diriku. Bersyukur karena telah dapat menyelesaikan semuanya dengan gemilang. Terima kasih Game Tetris, karena telah memberikan jawaban atas pertanyaaku akan “Apakah Arti Kehidupan itu?”

Yang dapat aku tangkap dan maknai dari semua ini adalah aku akan tetap terus berusaha menyelesaiakan segala sesuatu yang datang dan ada dihadapanku, dengan sebaik-baiknya, dengan segala daya upaya yang aku punya, serta tetap berharap yang terbaik akan datang dan diberikan bonus ekstra dalam melakoni kehidupan-ku, tanpa aku harus berkeluh kesah apalagi menyerah, jalani saja, nikmati saja, dan tak lupa bersyukur kepada Gusti Allah.


Tulisan ini didedikasikan untuk anak-anak-ku tercinta (Albarofi Fierelio Kinandes Sumarsono, Viorel Kinesia Sumarsono, Muhammad Rista Sumarsono) agar selalu optimis serta pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan serta tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Gusti Allah atas apa yang kita terima sekarang ini .